Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Baik selamat datang kembali di Blog Yayan Sanwar's Blog. Baik tadi kita sudah menposting tentang pengertian dan jenis-jenis rem, kali ini saya akan menjelaskan tentang Rem Cakram dan Rem Tombol. Tapi kali ini saya akan menjelaskan Rem Cakram terlebih dahulu.

REM CAKRAM


Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram. Rem jenis ini juga digunakan pada kereta apisepeda motorsepeda.Pada mobil balap bahan yang digunakan biasanya dari keramik agar lebih tahan terhadap panas yang ditimbulkan selama proses pengereman.

FUNGSI JENIS DAN CARA KERJA REM CAKRAM

A. FUNGSI JENIS DAN CARA KERJA REM CAKRAM


Silinder utama adalah alat yang mengubah tenaga operasi yang digunakan oleh pedal rem pada tekanan hidrolik. Sekarang ini, tandem silinder utama, yang termasuk dua piston, menghasilkan tekanan hidrolik padajalur rem dua sistem. Tekanan hidrolik kemudian dikenakan pada calipers  rem cakram atau silinder roda dari rem tromol.
Reservoir berfungsi menyerap perubahan pada volume cairan rem yang  disebabkan oleh perubahan pada temperatur cairan. Dia juga memiliki pembatas didalam yang membagi tangki menjadi bagian-bagian depan dan belakang seperti yang terlihat pada gambar.  Desain kedua bagian dari tangki ini memastikan bahwa bila satu sirkuit gagal karena kebocoran cairan, sirkuit yang lain masih akan ada untuk menghentikan kendaraan.

Sensor level cairan mendeteksi waktu ketika level cairan di tangki reservoir turun di bawah tingkat minimum dan kemudian menggunakan lampu peringatan system rem untuk memperingatkan pengemudi.  Dari segi konstruksi silinder utama dapat dilihat pada gambar berikut yang  terdiri dari komponen-komponen berikut.
  1. Piston No.1
  2. Pegas Pembalik No.1 (return spring)
  3. Piston No.2
  4. Pegas Pembalik No.2
  5. Piston cup karet
  6. Tangki reservoir
  7. Sensor level cairan.

Rem cakram
Gambar : Konstruksi silinder utama


B.  KEBOCORAN MINYAK REM

1.  Kebocoran cairan pada bagian belakang

Bila pedal rem ditekan, piston No. 1 bergerak ke kiri tapi tidak menghasilkan tekanan hidrolik di bagian
belakang. Karenanya, piston No. 1 menekan pegas pembalik, terhubung dengan piston No. 2, dan mendorongnya. Piston No. 2 menaikkan tekanan hidrolik pada ujung depan dari silinder utama, yang membuat dua buah rem dapat dioperasikan dari sisi depan silinder utama (master cylinder).

Kebocoran cairan pada bagian belakang
Gambar : Kebocoran cairan pada bagian belakang


2.  Kebocoran cairan di bagian depan

Karena tekanan hidrolik tidak dihasilkan di bagian depan, maka piston No. 2 bergerak sampai ia menyentuh dinding di ujung terjauh dari silinder utama. Bila piston No. 1 didorong lebih jauh ke kiri dari posisi ini, tekanan hidrolik naik pada bagian belakang dari silinder utama (mas ter cylinder), yang membuat rem dioperasikan dari bagian belakang silinder utama (master cylinder).

Kebocoran cairan pada bagian depan


Gambar : Kebocoran cairan pada bagian depan



C.   DASAR PERENCANAAN REM

Bila pedal rem ditekan, silinder utama mengubah tenaga ini menjadi tekanan hidrolik. Operasi pedal rem berdasarkan tuas, dan mengubah tenaga pedal yang kecil menjadi tenaga yang besar yang bekerja pada silinder utama. Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolik yang dihasilkan di silinder utama ditransmisikan melalui jalur rem ke masingmasing silinder utama. Tenaga itu bekerja pada brake lining dan bantalan rem cakram untuk menghasilkan tenaga pengereman.
Menurut hukum Pascal, tekanan yang digunakan secara eksternal atas cairan terbatas yang dihantarkan secara seragam ke semua arah.  Dengan menggunakan prinsip ini pada sirkuit hidrolik di sistem rem, tekanan yang dihasilkan di silinder utama dihantarkan secara sama ke semua silinder roda. Tenaga pengereman bervariasi, seperti yang terlihat pada contoh berikut,  tergantung pada diameter dari silinder roda. Bila desain kendaraan memerlukan tenaga pengereman yang lebih besar pada roda-roda depan, misalnya, disainernya akan merincikan silinder roda yang lebih besar untuk bagian depan.

Design Daya Pengereman
Gambar : Design Daya Pengereman


D.   TIPE DARI JALUR REM

Bila jalur rem terbuka dan cairan/minyak rem keluar, rem tidak akan bekerja lagi. atas alasan ini, hidrolik rem dibagi menjadi jalur rem dua sistem. Tekanan hidrolis yang dikirim ke kedua sistem dari silinder utama ditransmisikan ke calipers rem cakram atau silinder roda. 
Susunan dari jalur rem berbeda antara kendaraan FR dan FF, pada kendaraan FR, jalur rem dibagi menjadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, tapi pada kendaraan FF piping  diagonal digunakan, karenabeban yang dikenakan pada bagian depan pada kendaraan FF itu besar, tenaga pengereman yang lebih tinggi digunakan untuk roda-roda depan daripada untuk roda-roda belakang.  Untuk ini, bila sistem jalur rem yang sama digunakan untuk kendaraan FR digunakan pada kendaraan FF, tenaga pengereman akan terlalu lemah bila sistem pengereman roda depan gagal, Untuk masalah ini sistem jalur pipa diagonal untuk roda depan kanan dan roda belakang kiri dan satu untuk roda depan kiri dan roda belakang kanan digunakan supaya bila satu system gagal, sistem lain akan mempertahankan tenaga.

Jalur Pengereman
Gambar : Jalur Pengereman 



E.   REM CAKRAM (DISC BRAKE)

1. Konstruksi 

Rem cakram terdiri dari komponen komponen seperti berikut.
  • Caliper rem cakram (Disc brake caliper)
  • Bantalan rem cakram (Disc brake pad)
  • Rotor rem cakram (Disc brake rotor)
  • Piston
  • Cairan/pelumas (Fluid)



2. Pengoperasian

Rem cakram mendorong piston dengan m enggunakan tekanan hidrolik yang dikirim melalui jalur rem dari master cylinder untuk membuat bantalan rem cakram menjepit kedua sisi rotor rem cakram dan menghentikan ban berputar. Karena rotor rem cakram dan bantalan rem cakram saling menggesek, maka terjadi panas akibat friksi tadi, tetapi, karena rotor  rem cakram dan badan rem terbuka, panas friksi yang terjadi dapat dengan mudah menguap.

Gambar : Konstruksi dan operasi rem cakram



3.  Penyetelan Rem (Brake Adjustment)

Karena celah rem disesuaikan secara otomatis oleh penutup piston (karet), sehingga celah rem tidak perlu disesuaikan dengan tangan. Ketika pedal rem ditekan, maka tekanan hidrolik akan menggerakkan piston dan mendorong bantalan rem cakram melawan rotor rem cakram.
Pada saat ini, piston bergerak sambil menyebabkan penutup piston berubah bentuk, dan saat pedal rem dilepaskan, penutup piston kembali ke bentuk semula, sehingga menggerakkan piston menjauhi bantalan rem cakram. Karenanya, walaupun bantalan rem cakram sudah aus dan piston bergerak, jumlah kembalinya piston selalu sama, sehingga celah antara bantalan rem cakram dan rotor rem cakram dipertahankan pada jarak yang konstan.

 Gambar  Penyetelan rem


Gambar : Penyetelan rem

 4.  Penurunan cairan/pelumas rem 

Jumlah cairan rem pada tangki reservoir rem menurun karena keausan dari bantalan rem cakram atau rem cakram lining. Karenanya, kondisi keausan dari bantalan rem cakram atau rem cakram lining dapat dihitung dengan mengecek tingkat cairan/pelumas di tangki reservoir. Karena diameter piston yang besar, keausan dari bantalan rem cakram berakibat pada penurunan tingkat cairan/ pelumas yang tajam di tangki reservoir.



Gambar : Penurunan cairan rem

 5.  Indikator keausan bantalan

Ketika bantalan rem cakram aus dan perlu diganti, indikator keausan bantalan rem cakram menghasilkan suara lengkingan tinggi untuk memberi peringatan pada pengemudi. Pada Corolla, peringatan ini terjadi saat ketebalan bantalan tepat 2.5 mm (0.098 in). Konstruksi dan Operasi rem cakram dapat dijelaskan dimana saat ketebalan bantalan berkurang menjadi kurang dari yang telah disebutkan diatas, maka indikator keausan bantalan, yang terdapat pada piringan belakang bantalan, berhungungan dengan rotor rem cakram dan mengeluarkan suara lengkingan saat mobil berjalan. Ada rem indikator keausan bantalan tipe sensor seperti yang terlihat pada gambar di bawah  dimana ketika sensor tersebut aus bersama rem cakram, sirkuit sensor menjadi terbuka. ECU akan mendeteksi sirkuit yang terbuka tadi dan memberi peringatan kepada pengemudi.

Keausan bantalan
Gambar : Keausan Bantalan


6.  Tipe-tipe dari caliper rem cakram 

Tipe-tipe dari caliper akan diterangkan di bawah ini.
  • Tipe caliper  tetap ( Fixed caliper) Sebuah tipe fixed caliper mempunyai sepasang piston untuk mendorong rotor  rem cakram pada kedua sisinya.
  • Tipe caliper mengambang (Floating caliper) Sebuah tipe floating caliper tertempel pada piston hanya pada satu sisi dari caliper. 

Tipe caliper rem cakram
Gambar : Tipe Caiper Rem Cakram


Piston berperan sebagai pembuat tekanan hidrolik, dan apabila bantalan rem cakram ditekan, caliper akanbergerak ke arah yang berbeda dari piston, dan mendorong  rotor  rem cakram dari kedua sisinya.
Akibatnya, caliper  akan menghentikan perputaran roda. Ada beberapa jenis floating caliper, tergantung
dari metode menempelkan caliper ke piringan putar.



7.  Tipe-tipe rotor rem cakram 

Tipe-tipe rotor rem cakram dijelaskan di bawah ini.
  • Tipe solid
Terbuat dari sebuah rotor rem cakram tunggal..
  • Tipe berventilasi (ventilated) 
Terdapat lubang di dalamnya, dan sangat baik untuk mengurangi panas.
  • Tipe dengan tromol (with drum)
Built-in drum brake untuk parking brake.

Gambar : Tipe rotor rem cakram

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar